
Potensi Padi & Palawija
Desa Hutauruk memiliki potensi pertanian yang besar, khususnya dalam budidaya padi dan palawija. Lahan yang luas dan sistem irigasi yang memadai menjadikan pertanian sebagai sumber penghidupan utama warga. Selain itu, desa ini juga mulai mengembangkan budidaya tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat untuk kebutuhan pasar lokal dan regional.
Budidaya padi dan palawija merupakan potensi unggulan sektor pertanian di Desa Hutauruk.
Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya pada kegiatan pertanian, terutama di lahan persawahan dan tegalan. Luas lahan sawah mencapai ±150 hektare, dengan sistem irigasi setengah teknis yang memungkinkan petani melakukan panen padi 2 hingga 3 kali dalam setahun, tergantung musim dan kondisi air.
Selain padi, petani juga membudidayakan tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, kedelai, dan ubi kayu. Palawija umumnya ditanam pada lahan kering atau sebagai tanaman sela saat musim kemarau, ketika ketersediaan air terbatas. Sistem tanam tumpang sari juga diterapkan untuk meningkatkan efisiensi lahan dan pendapatan petani.
Dukungan alam berupa tanah yang subur, iklim tropis yang stabil, serta semangat gotong royong masyarakat dalam kelompok tani menjadikan budidaya padi dan palawija sebagai tulang punggung ekonomi desa. Produk hasil panen tidak hanya dikonsumsi sendiri tetapi juga dijual ke pasar tradisional maupun pasar grosir di kota kabupaten terdekat.
Untuk mendukung pengembangan, pemerintah desa bekerja sama dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) serta dinas terkait dalam program pelatihan budidaya organik, penggunaan pupuk berimbang, dan pengendalian hama terpadu.